Sabtu, 12 Januari 2008

Tak Wajar, Kompetisi Tarif Selular

[Blog Haripitra] Tanah Air tahun ini tertuju pada beberapa aktor utama yang sekarang tengah beraksi di atas panggung industri selular. Awal 2008 menjadi ajang perombakan kompetisi dalam industri ini yang sedang tumbuh pesat, dan kombinasi tiga instrumen berbeda tersebut bakal menjadi penentu.

Memang, hingga sekarang, perubahan pola persaingan dan kualitas operator dalam memberikan kepuasan pada pelanggannya telah sedikit membaik. Khususnya selama 2007. Pun begitu, ternyata takaran kompetisi industri selular masih belum berada pada level semestinya.

Hal tersebut diungkap Heru Sutadi, pengamat telematika yang juga anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Menurutnya, pola persaingan operator belum memperlihatkan iklim yang baik. Ia menambahkan, operator saat ini masih memperlakukan konsumen sebagai obyek, bukan subyek.

Merujuk pernyataan Heru dan kenyataan yang terjadi di lapangan, bisa dibilang setiap langkah yang dilakukan operator selular dalam bersaing saat ini cenderung merupakan sikap reaktif bukan strategi proaktif. Dan, kompetisi pun akhirnya mengarah pada apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi serta menjatuhkan pesaing, bukan pada apa yang harus diperbuat untuk menjadikan konsumen puas terhadap layanan.

Tidak ada komentar: